Vol. 3 No. 3 (2024): Komunikasi Politik Dalam Pertarungan dan Penggunaan Media Baru
Komunikasi Politik dan Konstelansi Dunia Politik Indonesia
Isu tentang komunikasi politik makin mencuat seiring dengan kemajuan perkembangan dunia politik di Indonesia. Sejak masa reformasi dengan ditandai dengan keruntuhan era Orde baru memberikan warna baru dunia politik di Indonesia. Era reformasi dengan kebebasan yang sebenarnya hadir seiring dengan hancurnya pertarungan antar blok baik barat dan timur yang ditandai dengan bubarnya Uni Soviet yang menandai tidak ada lagi pertarungan ideologi di dalamnya. Manusia memasuki era baru yang ditandai dengan munculnya dunia digital dengan pola Postmodern di dalamnya. Tidak ada lagi batas dan kemunculan global villages yang menandai ekonomi kerakyatan dan hilangnya pengaruh baik kapitalisme maupun komunisme. Adanya masyarakat baru menyatukan semua dalam jejaring internet dengan kehadiran new media era dan meledaknya media sosial dalam konteks kehidupan dan interaksi antar manusia dalam tatap muka sarana komputer di dalamnya. Pertarungan yang ada bukan lagi terletak pada menyoal ideologi melainkan lebih kompleks yakni bagaimana paradigma orang dalam memaknai dunia dan berinteraksi atas dasar kepercayaan antar manusia. Isu komunikasi politik menjadi makin perlu apalagi penguasaan manusia akan penggunaan jejaring internet dalam berbagai kebutuhan terutama politik. Di sini politik dapat dimaknai sebagai cara manusia mempengaruhi untuk menguasai orang lain.
Jelas di sini komunikasi politik berperan besar, apalagi dalam era jejaring internet sebagai jaringan gila yang bisa menerabas apa saja, baik negara, kekuatan hukum, politik, budaya bahkan pertahanan militer. Beberapa kajian komunikasi politik mungkin lebih dikenal dengan sebutan retorika politik dan proses agitasi dan provokasi yang ada dalam praktik kerja politik di lapangan. Tidak itu saja banyak media baru digunakan dalam upaya membentuk opini dan anggapan akan sesuatu dalam praktik retorika politik di maksud. Kajian menarik komunikasi politik, seperti komunikasi pemasaran politik yang marak saat ini dan menjadikan voter potensial sebagai titip sasaran dalam melakukan pertarungan politik. Menjelang Pilkada tentu isu komunikasi politik menjadi sangat penting dalam konteks praktis. Pada Volume 3 No. 3 Jurnal Brand Communication menampilkan isu ini. Pada artikel pertama tentang